- David Palmer, Kepala Blockchain Vodafone, membayangkan untuk menghubungkan kartu SIM dengan identitas digital dan blockchain untuk meningkatkan keamanan.
- Vodafone Idea Ltd, sebuah entitas India di mana Vodafone memiliki saham, sedang berupaya untuk mendapatkan utang sebesar hampir $ 2,9 miliar.
Vodafone, penyedia telekomunikasi yang berbasis di Inggris, sedang menjajaki integrasi teknologi blockchain ke dalam kartu SIM untuk menawarkan dompet mata uang kripto kepada para pengguna ponsel pintar. Inisiatif ini sejalan dengan strategi keuangan Vodafone, yang melibatkan Vodafone Idea Ltd, sebuah entitas yang beroperasi di India di mana Vodafone Group memegang 45% saham.
Rencana ini termasuk mengamankan hampir $2,9 miliar dalam bentuk utang, dengan $1,8 miliar dalam bentuk pinjaman yang diharapkan selama dua tahun ke depan.
David Palmer, Kepala Blockchain Vodafone, baru-baru ini menguraikan rencana perusahaan untuk menggabungkan teknologi blockchain dengan kartu SIM dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance Future Focus. Dia menyatakan,
“Pada tahun 2030, kami memperkirakan akan ada lebih dari 20 miliar ponsel yang beroperasi, banyak di antaranya adalah smartphone. Oleh karena itu, kami telah berfokus untuk menghubungkan kartu SIM dengan identitas digital, menghubungkan kartu SIM dengan blockchain, dan menggunakan kriptografi dalam kartu SIM tersebut untuk integrasi tersebut.”
Palmer juga membahas angka-angka potensial, menunjukkan bahwa pada tahun 2030, mungkin ada sekitar 8 miliar ponsel pintar yang digunakan dan peningkatan dompet mata uang kripto menjadi 5,6 miliar, cukup untuk mencakup hampir 70% populasi global.
Anda dapat membaca: Mengurangi Risiko dalam Penyimpanan Mata Uang Kripto: Peter Watts Memperingatkan Perangkap Dompet Perangkat Keras
Rencana Vodafone tetap berjalan meskipun ada masalah keuangan dengan Vodafone Idea Ltd. yang baru-baru ini menjual saham senilai $2,2 miliar sebelum peningkatan utang yang direncanakan sebesar $3 miliar. Meskipun demikian, Vodafone Group tetap aktif pada tahun 2024.
Baru-baru ini, Vodafone menjalin kemitraan strategis selama 10 tahun dengan Microsoft untuk menawarkan layanan kecerdasan buatan (AI) generatif kepada para pelanggannya. CEO Microsoft, Satya Nadella, menyatakan bahwa teknologi AI mereka akan menciptakan peluang baru untuk bisnis dan industri secara global.
Ini bukan pertama kalinya sebuah perusahaan berusaha menggabungkan teknologi seluler dengan perangkat keras blockchain. Pada tahun 2019, perusahaan rintisan Amerika, VaultTel, mengumumkan rencana untuk membuat dompet fisik yang dapat dimasukkan ke dalam slot SIMponsel.
Baca selengkapnya: Peningkatan Pectra Ethereum untuk Memperkenalkan EIP-3074 untuk Meningkatkan Fungsionalitas Dompet
Integrasi dompet kripto ke dalam kartu SIM oleh Vodafone merupakan sebuah langkah untuk menggabungkan telekomunikasi dan blockchain, yang memungkinkan orang untuk mengelola aset digital dengan aman dan nyaman.